Jika tidak dari hati, aku tidak akan berani menuliskannya di sini. Ini tentangmu, tentang orang yang dengan sukses menutup lembar ceritaku dulu. Orang yang berhasil meraihku lagi. Orang yang dengan setia menungguku mengembalikan hampir semua kepercayaan yang nyaris meluntur. Walaupun aku belum bisa memastikan sepenuhnya bahwa kedatanganmu kemarin sampai hari ini memang benar-benar untuk menggantikannya atau hanya sekedar lewat dan kembali menjatuhkanku lagi, aku belum dan tidak akan memedulikan itu.
Mungkin memang ada beberapa hal yang masih belum bisa kusesuaikan darimu, masih membuat aku bertanya; seserius apa kamu mau mengenalku? Pertama, sifat dan sikapmu yang kadang tidak kumengerti. Aku sudah belajar memahamimu, mengerti tentang apapun yang berkaitan denganmu, dan berusaha menyelami banyak tentang hal-hal yang tersembunyi dari sikapmu. Tapi nyatanya, justru malah aku yang selalu membuatmu kesal. Isn't it?
Maaf untuk itu, aku sama sekali nggak punya maksud membuatmu kecewa dan semacamnya. Mungkin hanya caraku memahamimu yang salah. Mungkin hanya caraku menyampaikan maksudku yang belum baik. Tapi sampai detik ini, aku memaknai kehadiranmu sebagai bagian paling 'mengesankan' dari perjalananku yang (mungkin) masih panjang.