Sabtu, 10 November 2012

Empat Tahun!


"Jadi, kamu masih mau nunggu?"

"Yup"

"Sampai kapan?"

"Sampai dia balik ke sini.."

"Kalo nggak?"

"Dia pasti balik!"

"Tapi kalo.."

"Tama gak mungkin ingkar janji. Dia minta aku tunggu empat tahun, jadi.. aku percaya gak lama lagi dia pulang."

"Pulang... untuk kamu?"

Aku menghela napas panjang. Pertanyaan itu (lagi-lagi) menohok ulu hatiku, entah untuk ke berapa ratuss kalinya. Pertanyaan yang sama dari mulut yang berbeda. Tenggorokanku tercekat ketika aku mendengar pertanyaan terakhir yang dilontarkan Ami buatku. Kenapa orang-orang sepertinya meragukan Tama? Aku bahkan mengenal pria itu lebih dari 5 tahun. Ia pergi bukan berarti ia meninggalkanku, kan? Empat tahun lalu ia pamit padaku untuk menyelesaikan study-nya di Yogyakarta. Dan memintaku untuk menunggunya kembali, tahun ini.