Senin, 27 Februari 2012

Untukmu, Yang Entah Siapa Itu

Untukmu, Yang Entah Siapa Itu..
Memang masih jauh rasanya jika aku harus bicara banyak soal ini, diusiaku yang bahkan belum genap menginjak kepala 2. Tapi aku sudah menaruh berjuta mimpi dikepalaku. Tentangmu, calon pendampingku yang entah siapa itu. Tentang anak-anak kita, tentang masa depan bersamamu :)

hey, terbayangkah?
kelak kita akan hidup bersama, dalam satu atap. Berbagi asa, berbagi cerita. Tentang apa dan bagaimanapun perasaan kita. Menghabiskan waktu bersama, dan semuanya. Semua aku lakukan bersamamu, hai calon ayah dari anak-anakku yang entah siapa itu.
Percaya kan kelak kita akan memiliki anak-anak yang menggemaskan? Bayi-bayi mungil yang cantik secantik aku, dan gagah segagah dirimu. Anak-anak yang akan akan mengobati lelahnya kita, yang membuat kita rindu untuk kembali dan terus kembali. Kembali? Kembali ke istana. Ya.. aku berharap jika nanti kita bersama, kita akan membangun sebuah istana.

Makhluk Kecil di Jendela Kelas

Dua makhluk kecil menerobos masuk ketika aku asyik dengan pekerjaanku disudut ruangan, samping pintu kelas. Semula aku tidak menyadari kehadiran dua burung gereja itu. Beberapa lama kemudian, aku baru sadar ada dua makhluk lain yang ikut belajar ketika kulihat seekor burung keluar lagi dari kelas dengan siulannya yang keras, seolah berteriak "maaf aku pergi..." atau apapun itu karena aku tidak mengerti bahasa burung. Kemudian ku arahkan pandanganku ke sana, ke tempat burung lainnya tinggal. Sendiri. Tapi nampak gelisah. Gerakannya maju mundur, bolak-balik diantara besi penghalang di jendela itu. Samar-samar kudengar siulannya, mungkin membalas teriakan pasangan yang baru saja pergi meninggalkannya. "jangan pergi.." sekali lagi, aku tidak tahu apakah tebakanku benar atau tidak, karena aku tidak mengerti bahasa burung.