Rabu, 11 Januari 2012

Luruh Dibahumu

Disudut ruang itu aku berdiri mematung, menatap dengan airmata menggenang dipelupuk. Kamu menoleh, lalu tersenyum simpul saat mendapati aku sudah terdiam disana. Seperti biasa, kamu sudah bisa menangkapnya. Ada sesuatu yang terjadi padaku, ketika aku hanya dapat menghela napas panjang dan menggigit bibir. Kamu menghampiri aku, lalu dengan sabarmu bertanya, ada apa?
Aku berupaya melebarkan senyum, menguatkan diri. Tapi rupanya tidak mampu bertahan lama hingga akhirnya aku jatuh berlutut dihadapanmu. Airmata ini jatuh, tidak lagi dapat aku bendung. Aku benar, dihadapanmu, aku tak bisa berpura-pura kuat.

"Kenapa?" tanyamu dengan wajah penuh prihatin. Ya Tuhan, darimana aku memulai cerita ini? Rasanya sungguh sulit. Saat menyadari semua yang terjadi padaku, dan apa yang ada dikepalaku tentang itu. Semua berputar bagaikan bola api. Bola api yang menggelinding dan karam dihatiku, membakar semua asa yang sempat kutanam. Kamu mendudukkan aku dibangku panjang itu. Dihadapan sebuah kolam ikan kecil, dimana kamu tahu aku akan senang dengan hal itu jika hatiku sedang dalam baik.



"Cerita!" singkat titahmu. Samar, aku menatap wajahmu yang terhalang oleh airmata. Haruskah aku katakan bahwa aku kecewa? Haruskah aku katakan bahwa aku terluka? Atau haruskah aku katakan bahwa semua baik-baik saja? Apa yang harus kuceritakan padamu, sebenarnya?

Terlalu berat, semua terlalu sulit. Aku memejamkan mata dan aliran air itu semakin deras. Membasahi pipi dan berakhir didaguku. Jangankan untuk bercerita, membuka mulutpun aku tidak sanggup.
"Kamu gak usah ceriita kalo gak bisa. Aku tahu apa yang terjadi sama kamu. Kamu berhak nangis," katamu. Mungkin kau bermaksud menguatkan aku dan aku memang mengharapkannya. Aku terisak. Isakan yang semakin keras. Mengalir deras bagai aliran sungai yang bermuara dilaut. Kesakitanku meluap beriringan dengan banyaknya airmata yang jatuh. Cerita itu terendap, meresap pada kain baju teman yang membiarkan bahunya dibasahi airmataku. Tanpa perlu bercerita, tangisan ini sudah memberitahu segalanya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar