Sabtu, 03 Maret 2012

Bintang, Bisikkan Aku Sesuatu

Jika malam ini aku terlelap dengan perasaan bersalah, maka besok aku yakin mentari tidak akan tersenyum padaku sebelum aku memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki. jadi, malam ini sebaiknya aku tidak tidur. aku harus merenungi semua sebelum ada yang tergores. sebelum goresannya menjadi luka, sebelum luka semakin parah, atau bahkan sebelum semuanya tidak dapat diobati lagi.
hai bintang, seperti biasa.. malam ini aku galau. dan aku butuh kerlipanmu untuk membuka sesuatu dikepalaku yang sulit kubuka. seperti ada benang kusut yang melayang-layang dan tidak dapat kuuraikan sendiri. aku membutuhkanmu karena jika kupanggil hujan, ini bukan jam tugasnya. dan ia sudah terlalu sering 'menjatuhkan diri' ke bumi hanya demi aku. demi aku? hahahaha. anggap saja begitu walaupun pada kenyataannya tidak. tapi.. mana temanmu, bulan? kenapa ia tak nampak malam ini? sakitkah?
oh, kamu disana. jadi bukan dalam bentuk purnama ya, malam ini? padahal aku rindu menatap bundaranmu, bulan. tapi tak apa. sabitpun tetap indah .lengkap semua? apa yang kurang? angin. o iya, angin.



jadi aku hanya mampu menatap langit dengan tatapan kosong. pikiranku melayang entah ke mana. dan yang terlintas kemudian tentang kesalahanku hari ini adalah aku... tidak jujur dan mengabaikan, atau apapun istilahnya. aku tidak ada  maksud apapun, tapi sepertinya mulutku yang memaksa untuk itu. ada alasan kenapa aku begitu, tapi biar aku dan hatiku saja yang tahu. yang membuatku menulis catatan ini adalah karena aku merasa kabel-kabel dikepalaku putus seketika saat aku menyadari bahwa apa yang aku lakukan itu salah dan malah tidak memperbaiki keadaan. apa yang aku ucapkan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. ingin rasanya aku menelan batu-batu kali agar bisa menimbun semua kesalahanku didalam perut. agar semuanya tertekan, lalu menghilang. tapi aku tahu itu tidak mungkin. jadi aku memaksakan diri menelan semuanya dengan menulis. ucap maaf saja mungkin tidak cukup, tapi setulus hati aku mau mengakui aku bersalah dan aku tak akan mengulangnya. tidak mengabaikan apapun lagi. maaf ya :')

tapi kenapa masih saja menyisa dikepalaku? hmm.. tidur sepertinya memang jadi cara ampuh untuk melupakan semuanya sejenak. tapi aku takut mentari tak akan tersenyum padaku besok. bagaimana ini? bintang, bisikkan sesuatu padaku, setidaknya untuk membuat perasaanku sedikit membaik.

ehm.
hai kamu. yang lagi galau. jangan terlalu memusingkan apa yang sudah kamu lakukan. menyesal boleh, tapi semua sudah terjadi, kan? tak akan bisa terulang lagi. yang penting saat ini hanyalah kamu dapat memperbaikinya di hari nanti. jangan takut mentari tak akan menyambutmu besok. ia tak seangkuh itu, percayalah. apalagi kamu sudah mengakui kesalahanmu. jadi, jangan paksakan diri untuk tetap memikirkannya. tidurlah, lupakan ia dengan mimpi indahmu. jika besok mentari tidak tersenyum padamu, kamulah yang harus lebih dulu tersenyum padanya. senyuman manismu akan membuatnya mencair, dan seperti yang sudah kubilang tadi, ia tak seangkuh yang kamu pikirkan. tidurlah, biar kami yang menemanimu. selamat malam. mimpi indah :'D


aku menghela napas panjang. syukurlah, walaupun kata-kata itu hanya ada dalam benak dan khayalanku, setidaknya itu membantu. aku lebih tenang sekarang. baiklah, aku tidur. semoga besok masih ada harapan untuk perbaiki semuanya.

sabtu malam, 03 Maret 2012-23:23




Tidak ada komentar:

Posting Komentar