Jumat, 16 Maret 2012

Sementara, Bukan Selamanya


Aku bukan galau. Aku hanya ingin menyampaikan kepada angin karena (mungkin) ini pesan terakhir tentangmu yang harus kutulis di sini. Sekali lagi, ini tentangmu!

Dear Mr. Diam.
Seperti yang kamu tahu *oops, maaf. kamu tak tahu ini. Oke baiklah. Seperti yang aku pahami tentang hatiku, aku mengagumimu. Iya, satu kata itu. Diam2 aku mengagumimu. Sejak dulu. Sejak pertama aku melihatmu ditempat itu. Walaupun aku tahu bukan hanya aku 'secret admirer'mu, tapi jujur saja, terkadang aku merasa bahwa aku bisa berada disampingmu. Ingat, hanya berada disampingmu. Bukan berarti aku dapat memilikimu karena untuk hal yang satu itu, aku tahu aku hanya seorang pungguk, dan kamu bulannya. Sebenarnya aku ingin kamu tahu bahwa aku selalu menyelipkan namamu dalam tiap pintaku. Berlebihan? Memang. Pada kenyataannya seperti itu.

Aku tahu sebagian tentang dirimu bukan dari teman-teman atau siapapun yang mengenalmu, karena aku menyimpan semua hanya didalam hatiku. Lalu? Lalu aku menyelamimu, dan cukup aku yang tahu bagaimana caranya. Sampai nyaris setahun aku menjadi pengagum rahasiamu, tidak sekalipun kamu tahu atau menyadari bahwa aku ada. Mengingat itu, rasanya aku mau menangis dan mencubitmu keras2. Supaya kamu tahu, begitulah sakitnya aku memikirkanmu!! Tapi aku tahu, aku tidak bisa menyalahkanmu karena jika aku teriak "Hey, lihat aku! Ini loh aku, aku yang suka banget sama kamu!!!!" kamu akan menjawabnya dengan "siapa ya?" sambil mengerutkan dahi, berusaha mengingat-ingat.
Oke, tapi dengan sedikit agak PD, saat itu hati kecilku masih sanggup bergumam : suatu hari aku bisa bicara denganmu, meski hanya satu kata. amiiin.

Tuhan memang adil. Dia mendengar doaku meski aku sadar aku tidak dapat memilikimu. Akhirnya aku sampai pada titik dimana aku mulai berpikir dengan logikaku, tidak lagi ikuti apa yang hatiku sampaikan. 
Kamu tahu tidak, ketika minggu itu aku jalan berdampingan denganmu? Kamu menyapaku. Kamu bicara denganku. ya Tuhan, tahun lalu aku masih bermimpi tentang ini. Tahun lalu, hal ini masih melayang-layang dikepalaku. Dan sekarang? Yah, walaupun aku tahu, jalan untuk bisa bicara banyak denganmu seperti minggu itu harus menggunakan cara yang sebelumnya tidak pernah aku pikirkan. Entah mimpi apa aku malam sebelum hari minggu itu, tak terlintas sama sekali bahwa aku akan bertemu denganmu ketika aku bangun esoknya. Tak apalah, setidaknya satu mimpiku dapat terwujud meski aku tak tahu kapan bisa berjumpa denganmu lagi. Apalagi sampai berbagi cerita denganmu.

Baiklah, jika kamu melihat judul tulisanku ini, (kemungkinan kamu akan tanggap bahwa tulisan ini untukmu sangat kecil) aku tahu kamu akan malas membacanya. Tak apa. Aku tak akan berharap banyak, karena impianku untuk bicara denganmu walau hanya sekata (yang pada kenyataannya lebih dari satu kalimat) sudah aku dapatkan, dan masih menyisakan kegembiraan di hatiku. Aku tak dapat menggapaimu (mungkin) sampai kapanpun. Tapi aku tetap akan jadi pengagum rahasiamu.
Seminggu ke belakang aku (mulai) berpikir. Untuk sekarang, ada beberapa hal yang harus aku lakukan tanpa menyelipkan bayanganmu dipikiranku. Ya, sejenak, aku harus melupakanmu. Sejenak yang entah sampai kapan. Dulu aku pernah berpikir, pernah sangat berharap aku bisa bicara denganmu suatu saat, dan aku sudah mendapatkannya kini, walau ada beberapa hal yang membuatku harus melupakanmu (setidaknya untuk) sementara karena itu. Tapi setidaknya aku puas. aku senang, gembira, atau apapun istilahnya.

Eh tapi tunggu. Sebelum aku menyelesaikan tulisan ini, ada satu hal yang kini hinggap di kepalaku. Ingin tahu apa? Ngngng.. iya. Aku berharap, aku bisa berjodoh denganmu. Hihihi. Harapan yang mewah. Tapi tak apa, kan? Namanya juga khayalan. Ingin membawa bulan ke bumi pun boleh-boleh aja kan? Lagipula, ini sekedar harapan dan kalaupun memang kamu jodohku, suatu saat nanti kita (pasti) akan bertemu... yah, bertemu dipelaminan.

Seperti kataku di awal, mungkin aku tak akan lagi menulis pesan tentangmu setelah ini. Entah untuk beberapa lama. Ada sesuatu yang harus kujalani tanpa mengingat segalanya tentangmu seperti setahun terakhir. Tapi namamu masih tersimpan di memoriku, dan sebisa mungkin.... tak akan kuhapus. Maaf ya, aku harus melupakanmu (dulu).

Jum'at malam, 16 Maret 2012
20 : 09
Untuk nama yang tidak bisa kusebut di sini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar